Welcome

Selasa, 11 Januari 2011

Agama dan Masyarakat


Definisi agama itu sendiri adalah suatu peraturan yang telah di tetapkan oleh Tuhan untuk manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat nantinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Dari segi sains sosial, fungsi agama adalah :
·         Memberikan pandangan kepada dunia ( secara kesaluruhan ) dan juga kedudukan manusia di dalam dunia.
·         Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia
Agama merupakan salah satu faktor dalam pembentukan kelompok manusia. Hal ini dapat terjadi karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
·         Memainkan fungsi peranan social
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan pada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya.

Agama harus dipahami sebagai variabel multidimensi karena agama bukan sekedar ”ada” atau ”tidak ada” dalam diri seseorang, namun merupakan dinamika dari dimensi-dimensi yang membentuknya. Berikut dimensi komitmen agama :
a.  Dimensi Keyakinan (Ideological Involvement)
Dimensi keyakinan, atau disebut juga sebagai doktrin, merupakan dimensi paling mendasar dari agama. Dimensi ini menjelaskan seberapa kuat seseorang memegang keyakinan mengenai ajaran agama yang dianut, sejauh mana orang menerima hal-hal yang teologis di dalam agama mereka, dan seberapa jauh keyakinan tersebut terlihat dalam kehidupan sehari-hari seseorang.

b.  Dimensi ritual (ritual involvement)
Dimensi ritual dapat menjelaskan komitmen religius seseorang melalui seperangkat tingkah laku yang diharapkan muncul dari seseorang yang menyatakan keyakinannya pada agama tertentu. Tingkah laku tersebut memang menjadi bagian dari ajaran agama itu sendiri. Dalam agama Islam, shalat, puasa, dan membayar zakat adalah contoh dari tingkah laku tersebut.

c.  Dimensi Perasaan (Experience Involvement)
Dimensi ini dapat memberikan penjelasan mengenai dunia mental dan emosional seseorang. Selain itu, dimensi ini juga menjelaskan mengenai keinginan untuk mempercayai suatu agama, perasaaan takut menjadi seseorang yang tidak religius, dan munculnya perasaaan kesejahteraan fisik, psikologis, dan spritual karena keyakinan terhadap agama. Dengan menggunakan dimensi ini, maka kita dapat menguji kebenaran dari keyakinan dan ada atau tidaknya ruh ketuhanan seseorang.

d.   Dimensi Pengetahuan (Intellectual Involvement)
Dimensi ini menjelaskan mengenai seberapa jauh informasi yang diketahui seseorang mengenai agama yang diyakininya, seperti sejarah dan latar belakang lahirnya agama tersebut, tanggal-tanggal penting, atau nama-nama tokoh yang berjasa. Dimensi ini juga dapat menjelaskan keterbukaan seseorang dalam menyikapi hal-hal yang bertentangan dengan agamanya.

e.   Dimensi Konsekuensi (Consequential Involvement)
Dimensi konsekuensi menjelaskan mengenai tingkah laku seseorang. Berbeda dengan dimensi ritual, dalam dimensi konsekuensi yang dimaksud dengan tingkah laku adalah hal-hal yang dimunculkan oleh seseorang dalam kehidupan sehari-hari yang dimotivasi oleh ajaran agamanya. Dimensi ini merupakan efek dari empat dimensi sebelumnya.

Pelembagaan agama adalah apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini kita semua tahu banyak sekali agama yang baru muncul di dalam masyarakat. Munculnya berbagai macam agama yang baru dapat menimbulkan terjadinya konflik dalam beragama. Hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya iman dari seseorang sehingga menimbulkan pertikaian antar umat beragama. Kita sebagai orang yang beriman seharusnya bisa menghargai orang lain. Dalam menyelesaikan suatu masalah kita juga harus dengan kepala dingin tidak dengan emosi agar kita dapat menghindari perpecahan antar umat beragama. Apabila semua orang dapat memahami hal tersebut dan menghormati hak kebebasan beragama, niscaya pertikaian antar umat beragama tidak akan terjadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar