Welcome

Jumat, 07 Januari 2011

Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan


A.   Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan di definisikan sebagai berikut, ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Di dalam ilmu terdapat 4 hal sikap yang ilmiah, diantaranya yaitu :
1.    Sikap ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia berusaha untuk mengetahuinya.
2.    Sikap kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat, kebiasaan menggunakan bukti-bukti pada waktu menarik kesimpulan.
3.    Sikap obyektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan kebiasaan pribadi dan tidak dikuasai oleh pikirannya sendiri.
4.    Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru.

B.   Teknologi
Teknologi berasal dari istilah teckne yang berarti seni atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.  Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya.
Untuk membatasi pengertian teknologi yang luas, maka pengertian teknologi dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1.    Teknologi sebagai barang buatan
2.    Teknologi sebagai kegiatan manusia
3.    Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
4.    Teknologi sebagai kebulatan sistem

Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat adalah :

1.     Rasionalistas : tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakandengan perhitungan rasional.
2.    Artifisialitas : selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
3.    Otomatisme : dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis.

Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
1.    Monisme : semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
2.    Universalisme : teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat  menguasai kebudayaan.
3.    Otonomi  : teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.
Berikut adalah ciri-ciri dari teknologi barat, yaitu :
1.    Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja, dll.
2.    Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat ketergantungan.
3.    Kosmologi atau pandangan teknologi barat menganggap dirinya sebagai pusat feriferi, waktu berkaitan dengan kemajuan secara linier.

C.   Kemiskinan
Kemiskinan adalah kurangnya pendapatan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang pokok, seperti pangan, pakaian dan tempat tinggal . Ciri-ciri dari masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan yaitu :
1.      Tidak memiliki faktor-faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan.
2.   Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh aset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
3.      Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat SD.
4.      Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas.
5.      Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi dari kemiskinan, yaitu :
1.    Kemiskinan menyediakan tenaga kerja untuk pekerjaan-pekerjaan yang kotor, tidak terhormat, berat, berbahaya, namun dibayar murah.
2.    Kemiskinan memperpanjang nilai guna barang atau jasa.
3.    Kemiskinan mensubsidi sebagai kegiatan ekonomi yang menguntungkan orang-orang kaya.
4.    Memperteguh status sosial orang kaya, karena bermanfaat untuk menjadi tumbal pembangunan.
Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan
1.    Penyebab individual atau patologis yang melihat kemiskinan akibata perilaku, pilihan atau kemampuan dari si miskin
2.    Penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga
3.    Penyebab sub budaya (sub cultural ) yang menghubugkan kemiskinan dengan kehiupan sehari-hari, dipelajari, atau dijalankan dalam lingkungan sekitar.
4.    Penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah dan ekonomi.
5.    Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.
Masyarakat miskin sulit sekali mendapatkan ilmu pengetahuan dan menerima kemajuan teknologi saat ini, sehingga membuat pola pikir mereka kurang berkembang. Hal ini dikarenakan sulitnya mencari pendapatan untuk kehidupan sehari-hari. Dan kurangnya bantuan dari pemerintah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar