Welcome

Jumat, 27 April 2012

Hidup sehat cara Rasulullah SAW

Berbicara soal kesehatan pasti yang ada di benak kita penyakit, mahal, obat-obatan, dan kesembuhan. Secara matematis kata-kata "sehat itu mahal" memang benar adanya. Karena biaya rumah sakit pun relatif sangat mahal. Maka dari itu sangatlah penting untuk kita menjaga kesehatan diri kita. Maka, memulai cara hidup sehat lah jalan satu-satunya kita dapat terhindar dari berbagai macam penyakit yang semakin bermacam-macam dari hari ke hari. Mengaca pada Rasulullah SAW yang dalam seumur hidupnya hanya +_2 kali sakit. Kita pun dapat menjadikan cara hidup Rasul ke dalam kehidupan kita, khususnya dalam hal kesehatan. Bahkan Rasulullah pun pernah bersabda bahwa:


"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah Swt. daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing memang terdapat kebaikan. Capailah dengan sungguh-sungguh apa yang berguna bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu menjadi orang yang lemah. Apabila kamu tertimpa suatu kemalangan, maka janganlah kamu mengatakan, ‘Seandainya tadi saya berbuat begini dan begitu, niscaya tidak akan menjadi begini dan begitu.’ Tetapi katakanlah, ‘lni sudah takdir Allah dan apa yang dikehendaki-Nya pasti akan dilaksanakan-Nya.’ Karena sesungguhnya ungkapan kata 'law' (seandainya) akan membukakan jalan bagi godaan setan.’” (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Imam Ahmad)

Ada beberapa hal ditekankan oleh Rasulullah saw mengenai kesehatan yakni; kesehatan ruh dan kesehatan fisik haruslah seimbang. Dua jenis kesehatan ini merupakan pondasi  bagi setiap muslim dalam rangka beribadah kepada Allah Swt. Bagaimana cara menjaga keduanya berikut pemaparan penulis:




      1. Kesehatan Fisik (Jasmani)

          Fisik merupakan sumber penggerak setiap aktivitas seorang muslim. Tanpa fisik yang kuat, mustahil        manusia dapat melakukan apapun di dunia ini. Islampun telah mengajarkan manusia untuk  menjaga fisik sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasululullah diantaranya: 

  • Memilih makanan yang halal lagi baik 
         Islam mengajarkan kita untuk memilih  makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh, kebersihan makanan, layak atau tidak  untuk dikonsumsi, dan tentunya dilihat juga dari segi kehalalannya. Sebagaimana firman Allah dalam surat An-Nahl : 114 yang berbunyi; “ Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya
  • Tidak Makan dan minum secara berlebihan 
         Makan dan minum berlebihan juga akan merusak organ tubuh kita, karena masing-masing bagian organ tubuh manusia memiliki porsinya sendiri-sendiri. Rasulullah  mengatakan bahwa makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang. Bahkan Rasulullah mengajarkan manusia untuk mengisi perutnya dengan porsi yang seimbang yakni;  sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk bernafas.  Sebagaimana penjelasan hadist Rasulullah sebagai berikut ini:

“Jauhilah olehmu mengisi perut dengan penuh terhadap makanan dan minuman, sebab mengisi perut dengan penuh akan membahayakan tubuh dan menyebabkan malas shalat dan pertengahanlah kalian dalam kedua hal tersebut karena sesungguhnya hal ini lebih baik bagi tubuh, dan menjauhkan diri dari berlebih-lebihan.” (H.R. Bukhari)
  • Berolah Raga
         Olah Raga merupakan cara untuk merenggangkan otot-otot yang kaku. Dalam Islam olah raga sebetulnya sudah kita lakukan setiap lima waktu dalam sehari semalam yakni sholat lima waktu. Selain itu, di zaman Rasulullah saw, olah raga yang beliau ajarkan adalah memanah, berkuda dan berenang. Tidak hanya dijadikan sebagai keahlian seorang muslim, akan tetapi ketiga jenis olah raga tersebut dapat memberi kebugaran dan kesenangan juga. Sebagaimana dilansir dalam sebuah hadist ; “Ajarkanlah putra-putramu berenang dan memanah” (H.R Ath-Thahawi).

Kemudian pada hadist lain juga disebutkan tentang berkuda dan memanah: “Uqbah Ibnu Amir ra berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW di atas mimbar membaca (artinya ; Dan siapkanlah kekuatan dan pasukan berkuda untuk menghadapi mereka sekuat tenagamu-ayat, ingatlah bahwa kekuatan itu adalah memanah, ingat bahwa kekuatan itu adalah memanah” (HR.Riwayat Muslim).


  • Menjaga Kebersihan 
           Kebersihan mencirikan orang yang sehat. Islam mencintai kebersihan. Menghadap Allahpun kita diajarkan untuk senantiasa berwudhu, lalu baru menyembah Allah. Dengan menjaga kebersihan, maka kita akan terhindar dari berbagai macam penyakit fisik.   
  • Membiasakan bangun pagi
       Bangun pagi yang diajarkan oleh Islam adalah ketika setiap muslim dituntut untuk menunaikan sholat shubuh berjama’ah. Selain mendapat keberkahan dari  Allah swt dan malaikat, bangun pagi juga dapat memberikan udara yang segar bagi paru-paru manusia. Orang yang biasa bangun pagi dan tidak tidur kembali setelah sholat shubuh akan memiliki  tulang yang kuat dan sehat.

        Seorang peneliti Universitas Roehampton Inggris menyimpulkan bahwa bangun pagi membuat tubuh lebih sehat, mood menyenangkan, dan memiliki indeks massa tubuh ideal. “Mereka yang bangun pagi cenderung lebih sehat dan lebih bahagia,” ujar Dr Joerg Huber, peneliti, dikutip Telegraph.
  • Berpuasa
        Puasa adalah salah satu cara untuk mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke tubuh kita. Dengan berpuasa, lambung akan teratur dalam menerima makananan. Kemudian puasa juga dapat membersihkan lambung dari racun tubuh yang membahayakan. Saat kita berpuasa organ (lambung)  tubuh kita bisa beristirahat sejenak dari aktivitas mencerna makanan. 


    2.  Kesehatan Ruh (Rohani)

         Menjaga kesehatan ruh tak kalah pentingnya dengan kesehatan fisik. Setiap muslim dapat menghadapi berbagai macam permasalahan dengan baik, ketika ia memiliki ruh yang kuat. Ruh yang kuat bisa diperoleh sejauh mana kedekataan setiap muslim kepada Allah Swt.  Rasulullahpun telah mengajarkan kepada kita untuk menjaga ruh dengan cara sebagai berikut:
  • Selalu berbaik sangka kepada Allah Swt.
        Orang yang senantiasa berbaik sangka kepada Allah Swt, niscaya akan diberikan segala sesuatu sesuai dengan persangkaannya kepada Allah. Pikirannya selalu positif, terhindar dari stress. Karena ia yakin pemberian Allah adalah pemberian yang terbaik. Selalu menghindari prasangka buruk sebagaimana Firman Allah sebagai berikut:

 Wahai Orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, ……”(Qs.Al-Hujarat:12)


  • Selalu mengawali dan mengakhiri aktifitas dengan berdoa
          Doa adalah sebagai wujud rasa syukur dan penghambaan kita kepada Allah. Manusia yang senantiasa berdoa akan selalu diberi ketenangan dan kekuatan dalam hatinya.
  • Mengendalikan Amarah
          Amarah banyak menghabiskan energi manusia, mendatangkan penyakit, bahkan ada yang menyebabkan kematian, karena tidak mampu mengendalikan amarahnya. Oleh karena itu betapa pentingnya menjaga amarah sampai Rasulullahpun mengulang-ulang beberapa kali tentang hal ini. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist Hadist Arba’in ke 16 mengatakan bahwa:

“ Dari Abu Hurairah  ra. Bahwa; “Seorang laki-laki berkata kepada Nabi Saw;”Berilah  wasiat kepadaku”. Nabi Saw bersabda; “Janganlah engkau marah”.Lalu ia meminta nasehat lagi sampai beberapa kali. Sabdanya: “Janganlah engkau marah.(HR.Imam Bukhari)
  • Tidak iri dengan keberuntungan orang lain
          Sikap iri selalu membuat manusia sesak dada, sakit, dan tak pernah tenang. Dengan menyadari bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing  yang diberikan oleh Allah Swt adalah cara terbaik untuk mensyukuri nikmat-NYA.
  • Tidak dipusingkan oleh urusan duniawi
          Manusia yang senantiasa sibuk dengan urusan-urusan duniawi sehingga ia lupa bahwa ada urusan yang lebih penting dari pada urusan dunia adalah negeri akhirat yang abadi, maka ia akan lalai mengingat Allah Swt. Orang yang lalai mengingat Allah akan jauh dari kebahagiaan.

Allah menjelaskannya dalam ayat Al-Qur’an yang artinya sebagai berikut:

Ketahuilah oleh kalian, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megahan di antara kalian serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang karenanya tumbuh tanam-tanaman yang membuat kagum para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning lantas menjadi hancur. Dan di akhirat nanti ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan- Nya. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al- Hadid: 20)

    Kemudian Rasulullah saw pun memperkuat tentang dunia yang hanya tipuan belaka, ibarat sebagai persinggahan manusia sebelum menuju negeri akhirat.

Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar lewat (musafir).” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 6416)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar