Pengertian bahasa sendiri
adalah sistem lambang bunyi ujaran yang di gunakan untuk berkomunikiasi oleh
manusia. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai
sarana integrasi dan adaptasi. Hal tersebut bisa dihubungkan dengan kehidupan
sehari-hari yang pastinya setiap manusia membutuhkan alat untuk berkomunikasi
dengan manusia lainnya.
Fungsi bahasa pun
bermacam-macam, itu semua disesuaikan tergantung kebutuhan sang pemakai.
Misalnya bahasa bisa digunakan untuk mengekspresikan diri, berkomunikasi, dan
hal yang lainnya dengan kondisi kebutuhan si pemakai.
Bahasa juga memiliki peranan
penting dalam konsep ilmiah. Dimana ilmiah itu sendiri diartikan sebagai hasil
sebuah pemikiran ataupun gagasan tertentu dari suatu pengamatan maupun
penelitian.
Dalam
penulisan ilmiah, bahasa merupakan hal yang terpenting. Oleh karenanya, kita
harus menggunakannya dengan baik. Antara lain dengan cara sebagai berikut:
1. Dalam hal
penggunaan ejaan.
2. Dalam
penggunaan partikel lah, kah, tah, pun. Partikel lah, kah,
tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Contoh: Pergilah
sekarang!Sedangkan partikel pun ditulis terpisah dari kata
yang mendahuluinya. Contoh:Jika engkau pergi, aku pun akan pergi.
3. Dalam hal
pemakaian Ragam Bahasa. Ragam lisan terdiri atas ragam lisan baku dan ragam
lisan tak baku, sedangkan ragam tulis terdiri atas ragam tulis baku dan ragam
tulis tak baku.
4. Dalam
penulisan Singkatan dan Akronim. Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan
jabatan atau pangkat diikuti tanda titik. Contoh: Muh. Yamin, S.H.
(Sarjana Hukum). Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti
satu tanda titik. Contoh: dll. hlm. sda. Yth. Singkatan nama resmi
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta dokumen
resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital dan
tidak diikuti tanda titik. Contoh: DPR, GBHN, KTP, PT. Akronim nama
diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan
huruf kapital. Contoh: ABRI, LAN, IKIP, SIM. Akronim nama diri yang
berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata
ditulis dengan huruf awal huruf kapital. Contoh: Akabri Bappenas Iwapi
Kowani.
5. Dalam
penulisan Angka dan Lambang Bilangan. Penulisan kata bilangan tingkat dapat
dilakukan dengan cara berikut. Contoh: Abad XX dikenal sebagai abad
teknologi. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
6. kata ditulis
dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang dipakai berturut-turut. Contoh: Ada
sekitar enam puluh calon mahasiswa yang tidak diterima diperguruan tinggi itu.
7. Dalam
pemakaian tanda baca. Pemakaian tanda titik (.), tanda koma (,), tanda titik
dua (:), tanda titik koma (,), tanda hubung (-), tanda pisah (_), tanda petik
(”), tanda garis miring, (/) dan tanda penyingkat atau aprostop (’).
8. Dalam
pemakaian imbuhan, awalan dan akhiran.
Pada
penulisan ilmiah juga sering terdapat kesalahan. Kesalahan pemakaian bahasa
Indonesia dalam tulisan ilmiah pada umumnya berkaitan dengan:
·
Kesalahan penalaran
Kesalahan
penalaran yang umum terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kesalahan
penalaran intra-kalimat dan antarkalimat.
·
Kerancuan
Kerancuan
terjadi karena penerapan dua kaidah atau lebih. Kerancuan dapat dipilah atas
kerancuan bentukan kata dan kerancuan kalimat.
·
Pemborosan
Pemborosan
terjadi apabila terdapat unsur yang tidak berguna dalam penggunaan bahasa.
·
Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah
kalimat dapat dikatakan lengkap apabila setidaknya mempunyai pokok (subyek) dan
penjelas (predikat).
·
Kesalahan kalimat pasif
Kesalahan
pembentukan kalimat pasif yang sering dilakukan oleh penulis karya tulis ilmiah
adalah kesalahan pembentukan kalimat pasif yang berasal dari kalimat aktif
intransitif.
·
Kesalahan ejaan
Bahasa
Indonesia telah mempunyai kaidah penulisan (ejaan) yang telah dibakukan, yaitu
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau lebih dikenal dengan istilah
EYD. Kaidah ejaan tersebut tertuang dalam buku Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. (Surat Keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Republik Indonesia No. : 0543a/U/1987).
·
Kesalahan pengembangan paragraf.
Paragraf
yang digunakan dalam tulisan ilmiah mempunyai tiga syarat, yaitu kesatuan,
kesistematisan dan kelengkapan, serta kepaduan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar